info@umsb.ac.id 0823 8497 0907

Labbaik Allahumma Labbaik, Menyusuri Jejak Sejarah dan Makna Mendalam Talbiyah

Oleh: Humas UM Sumbar   |   Rabu,25 September 2024 08:31:00
Dibaca: 273 kali

Oleh : Dr. H. Firdaus, M.H.I.

(Dosen Ilmu Falak Prodi Hukum Keluarga FAI UM Sumbar dan Instruktur KBIHU At-Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat)

Humas UM Sumatera Barat – Talbiyah, seruan yang seringkali kita dengar saat musim haji, memiliki sejarah mendalam serta penuh makna. Kalimat “Labbaikallahumma labbaik, labbaika-la syariika laka labbaik, innal-hamda wan-ni'mata laka wal-mulk, la syarikalak” memiliki arti "Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu, aku memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, Aku memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya puja dan puji serta kenikmatan dan kerajaan hanya bagi-Mu, tiada sekutu bagi-Mu" (HR. Muslim dari Abdullah bin Umar).

Menurut catatan sejarah, asal usul talbiyah bermula dari perintah Allah kepada Nabi Ibrahim AS setelah beliau selesai membangun Ka’bah bersama putranya, Nabi Ismail AS. Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyeru seluruh umat manusia agar datang menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Dalam Al-Quran, Surat Al-Hajj ayat 27, Allah berfirman: "Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh".

Nabi Ibrahim, dengan penuh ketaatan, menaiki bukit Abi Qubais dan menyeru, "Wahai manusia! Allah telah memerintahkan kalian berhaji ke rumah suci ini. Maka berhajilah supaya kalian diberi pahala berupa surga Allah dan terhindar dari siksa neraka". Seruan ini, dengan izin Allah, terdengar oleh seluruh manusia, bahkan mereka yang belum lahir sekalipun. Mereka yang mendengar seruan ini menjawab dengan kalimat talbiyah, "Labbaik Allahumma Labbaik".

Talbiyah mulai dipraktikkan pada masa Nabi Ibrahim yang diperkirakan sekitar 2000 SM. Praktik ini kemudian diteruskan Nabi Muhammad SAW saat beliau melaksanakan haji pertama kali pada tahun 9 H/632 M, di mana beliau mengajarkan dan menegaskan kembali pentingnya talbiyah sebagai bagian dari ibadah haji.

Talbiyah bukan sekadar seruan, tetapi juga simbol ketaatan kepada Allah. Setiap kali kita mengucapkan talbiyah, kita mengingat kembali panggilan suci yang pertama kali diserukan Nabi Ibrahim. Ini adalah pengingat bahwa ibadah haji bukan hanya ritual fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang menghubungkan kita dengan sejarah dan ajaran Islam mendalam.

Dengan memahami asal usul talbiyah, kita dapat lebih menghargai makna dan pentingnya seruan ini dalam ibadah haji. Semoga setiap kali kita mengucapkan talbiyah, kita dapat merasakan kedekatan dengan Allah dan memperkuat iman kita

SHARE :

Informasi

1

Seleksi Pesertsa KIP-K

KONTAK

Alamat

Jln. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah, Padang,25172

Email

info@umsb.ac.id

Telp

(0751) 482274