info@umsb.ac.id 0823 8497 0907

Tanggapan Pakar Pariwisata Dalam Menyambut Event Tour de Singkarak

Oleh: Humas UM Sumbar   |   Selasa,20 Februari 2024 11:35:00
Dibaca: 569 kali

 

Humas UM Sumatera Barat - Langkah pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggagas kembali penyelenggaraan even Tour de Singkarak (TdS), dinilai adalah langkah yang tepat serta menjanjikan guna membuka peluang potensi pengembangan wisata olahraga (Sport Tourism) di Ranah Minang.

Agar even ini memiliki daya tarik serta Multiplier Effect jangka panjang, diperlukan re-branding ulang serta konsep penyelenggaraan kegiatan yang lebih berdampak bagi pelaku ekonomi pariwisata kecil di daerah.

Pakar Pariwisata dari Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat, Moch Abdi menilai, even Tour de Singkarak harus dipoles sedemikian rupa agar bisa menjadi even Sport Tourism yang merepresentasikan semua daerah di Sumatra Barat dimata wisatawan nusantara maupun mancanegara.

“Agar lebih merepresentasikan Sumatra Barat, sebaiknya brand Tour de Singkarak diganti menjadi Tour de Ranah Minang, Tour de West Sumatera dan sebagainya yang dirasa paling cocok oleh pemerintah daerah,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Haluan.

Ia menekankan, Multipplier Effect agenda Sport Tourism unggulan Sumatera Barat tersebut, tidak boleh hanya dibiarkan dinikmati dan berputar disekitaran para pelaku industri pariwisata perhotelan, maupun rental mobil saja.

Lebih dari itu, pelaku industri pariwisata kecil, UMKM dan ekonomi kreatif di daerah juga harus ikut terberdayakan, serta merasakan langsung dampak ekonomi penyelenggaraan even Sport Tourism yang akan digelar.

Guna mewujudkan hal itu, Pemprov Sumatera Barat bersama panitia penyelenggara, harus menyusun suatu kejuaraan yang memungkinkan para peserta memiliki waktu yang cukup untuk berkunjung ke destinasi wisata yang ada di Sumatera Barat.

Ia menyarankan, para peserta Tour de Singkarak yang datang, sebaiknya dibagi dan disebar ke sejumlah desa wisata yang ada di Sumatera Barat. Tujuannya agar mereka bisa mengenal dan menikmati segala potensi pariwisata yang ada di desa wisata.

Langkah itu dinilai sangat krusial, mengingat selama ini, para peserta even Tour de Singkarak, terkesan hanya datang ke Sumatera Barat, mengikuti kejuaraan, lalu pulang begitu saja ke daerah asal masing-masing.

“Untuk itu, momentum penyelenggaraan Tour de Singkarak harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengekspos kesuksesan Pemprov Sumatera Barat dalam mengembangkan potensi pariwisata berbasis Desa Wisata,” ucapnya.

Menurut Abdi, strategi seperti ini justru akan lebih efektif dan memiliki dampak jangka panjang. Sehingga kedepannya, akan bermunculan paket-paket perjalanan ke desa wisata yang bisa ditawarkan kepada wisatawan mancanegara.

Apabila strategi promosi desa wisata ini sukses dilakukan pemerintah pada saat penyelenggaraan Tour de Singkarak nanti, lanjut Abdi, secara psikologis moral masyarakat pengelola destinasi khususnya akan ikut terangkat.

Mereka yang tergabung di dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) pengelola desa wisata ini, akan lebih bersemangat, percaya diri dan merasa apa yang mereka lakukan selama ini tidak sia-sia belaka.

“Lewat langkah ini, seluruh unsur masyarakat pengelola desa wisata, baik pokdarwis, jorong, camat pasti akan lebih bersemangat,” tuturnya.

Berdasarkan penuturan Abdi di atas dapat di simpulkan ada beberapa point penting yang perlu mendapat perhatian serius pemerintah sebelum event akbar ini dilakukan, yakni:

  1. Nama Tour de Singkarak di ganti dengan brand yang mencakup Sumatera Barat secara keseluruhan.
  2. Penyelenggara kegiatan diminta agar menyiapkan waktu khusus untuk para peserta balapan berikut officialnya mengunjungi desa-desa wisata yang ada di sumatera barat. Misalnya peserta dari negara A mengunjungi desa wisata A., negara B mengunjungi desa wisata B., begitu seterusnya, hal ini akan mengikuti multiflayer effect lainnya dari kunjungan tersebut.
  3. Dengan demikian upaya menyiapkan/membranding desa wisata yang sudah dilakukan selama ini melalui ADWI dan program lainnya, dapat di sinergikan dengan event TDS (atau apapun nama eventnya nanti).
  4. Jika hal tersebut diatas sudah berjalan dengan baik, otomatis akan ada upaya dari pengelola, pemerintah daerah (kab/kota) untuk menyiapkan segala sesuatu yang berdampak positif untuk masyarakat di desa wisata.

(*)

SHARE :

Informasi

KONTAK

Alamat

Jln. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah, Padang,25172

Email

info@umsb.ac.id

Telp

(0751) 482274