info@umsb.ac.id (0751) 482274

Beri Orasi Ilmiah, Bupati Solok Epyardi Asda Bakar Semangat Wisudawan UM Sumbar

Oleh: Humas UM Sumbar   |   Senin,29 April 2024 02:19:00
Dibaca: 125 kali
Bupati Solok, Epyardi Asda ketika memberikan orasi ilmiah pada Wisuda ke-74 Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Sabtu (27/4)

Humas UM Sumatera Barat – Bupati Solok, Epyardi Asda menghadiri wisuda ke-74 Diploma, Sarjana dan Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar), di Convention Hall Prof. Dr. Syafi’I Ma’arif, M.A, Sabtu (27/4). Pada kesempatan tersebut, mantan kapten kapal itu memberikan orasi ilmiah di depan ratusan mahasiswa yang akan diwisuda. Secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok pihaknya merasa bangga dan terharu atas undangan serta kesempatan memberikan orasi ilmiah di hadapan para wisudawan.

Dalam orasi ilmiahnya, bupati yang baru-baru ini berhasil menggaet 1,3 juta wisatawan ke Kabupaten Solok selama lebaran itu memotivasi para wisudawan agar menjadi diri sendiri, pribadi yang entrepreneurship dan bukan keinginan atau niat untuk menjadi PNS. Lanjutnya, lakukan sesuatu, ciptakan terobosan terbaru dan jangan pernah malu selagi itu masih di track yang benar dan halal, terus diawali dari niat yang tulus lagi mulia.

“Ambillah kesempatan, karena kesempatan hanya datang sekali. Lakukan sesuatu sesuai tupoksi dan perlebar networking,” pesannya.

Sebagai kepala daerah, pihaknya juga siap mendukung kemajuan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. “Kami siap selalu dan mendukung penuh kemajuan terhadap perkembangan Universitas Muhammadiyah Sumbar, jika regulasinya ada kami siap menghibahkan tanah di Solok untuk pengembangan kampus,” beber pria dengan slogan ‘Otewe Sumbar’ itu.

Kemudian ia juga mengisahkan perjalanan kariernya di hadapan wisudawan sebagai referensi dan motivasi. Bahwa ia bisa berdiri di depan para mahasiswa bukan tiba-tiba, tetapi harus banyak mengalami pahitnya kehidupan sehingga sekarang ia bisa dikenal dan berbuat untuk kampung halamannya.    

Terlahir dari keluarga yang sederhana di sudut Danau Singkarak tuturnya, ekonomi keluarga yang lemah mengakibatkan saudaranya menderita busung lapar. Sehingga sejak saat itu ia bertekad membahagiakan sang ibu dan focus pada tujuan hidupnya.

“Yang pertama niat untuk sang ibu, dan kedua fokus pada tujuan kita. Yakinlah bukan orang lain yang akan mengubah nasib kita, tetapi diri kita sendiri. Maka dari itu, fokus kita pada tujuan awal, Insya Allah akan diridhoi Allah jalan kita,” paparnya yang disambut tepuk tangan mahasiswa.

Untuk itu pihaknya mengajak agar mahasiswa yang nantinya sudah diwisuda jangan terlena dengan merasa bebas dari pelajaran, karena justru pelajaran hidup itu akan dimulai setelah diwisuda.  “Ini bukan akhir, tapi ini awal bagi anak-anakku semua, cobaan dan pelajaran hidup baru saja dimulai . jika kita tidak pintar dan fokus maka bisa kalah di zaman yang keras ini,” ucapnya.

Lanjut ia mengisahkan, dirinya tamat SMA pada tahun 1986 dan kemudian merantau ke Kota Jakarta untuk mencoba peruntungan kerasnya hidup di Pelabuhan Tanjung Periok. Sedari awal memang ia bekerja di kapal perusahaan asing. Karena tipis peluang untuk berkembang, ia mencari perusahaan yang sudah hampir bangkrut. Maka ia buat proposal siap membesarkan perusahaan tersebut. Gaji bukanlah hal penting, mobil mewah tak perlu, namun yang utama baginya ialah diberikan kesempatan seutuhnya.

Tidak berjalan lama, selama 8 bulan bekerja, ia memutuskan untuk resign dan mendirikan perusahaan di Tanjung Periok dikelilingi para konglomerat. Kemudian ia bangun relasi, sinergi dan berkolaborasi serta bekerjasama dengan perusahaan asing.

“Bagi saya pribadi, sukses itu bukanlah milik orang kaya. Akan tetapi bagi mereka yang mau berjuang. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, banyak cara untuk meraih sukses. Kuncinya gigih, yakin, tawakkal kepada Allah SWT,” tegas Epyardi Asda berapi-api.

Epyardi juga mengungkap, ada dua kunci sukses yang ia terapkan selama ini dan itu juga bisa diterapkan mahasiswa. “Niat untuk ibumu fokus. Dan dalam bisnis ada dua kuncinya, yakni pengalaman dan jaringan. Butuh pengalaman, jangan mudah menyerah, kalau gagal itu namanya pengalaman. Perbanyak teman, sahabat, kenalan, nah ini  memperbesar tali silaturahmimu,” tuturnya.

Terakhir pihaknya ingin mengabdi menciptakan sesuatu bagi orang banyak, “mambangkik batang tarandam” demi perubahan dan kemajuan Sumbar ke depan. “Hidup adalah perjuangan. Untuk itu bagi para wisudawan masa depan ananda semua bukan bergantung pada orang lain. Namun dari dalam diri sendiri,” tutupnya memberi semangat.

Orasi ilmiah Epyardi Asda tersebut membuat semangat mahasiswa dan orang tua yang hadir menyala. Yanti (26), salah satu keluarga dari mahasiswa yang diwisuda mengatakan, ia awalnya mendengar Epyardi Asda sebagai Bupati Kabupaten Solok. Namun setelah mendengar orasi ilmiah Epyardi, membuat ia semangat untuk berjuang menolong keluarganya hingga sukses.

“Saya ingin keluarga saya juga sukses seperti beliau. Ternyata perjalanan hidupnya penuh tantangan. Saya termotivasi dengan ceritanya yang niat untuk sang ibu dan fokus pada tujuan hidup. Saya juga banyak mendengar pengalaman orang-orang sukses itu berawal dari ibunya,” tutur Yanti. (tia)   

SHARE :

Informasi

KONTAK

Alamat

Jln. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah, Padang,25172

Email

info@umsb.ac.id

Telp

(0751) 482274