Pada tanggal 24 Desember 2025, Tim Psychosocial Support Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Tanggap Darurat Bencana Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumatera Barat) melaksanakan kegiatan psikososial/trauma healing bagi anak-anak korban banjir di Masjid Muttaqiin, Nanggalo, Kota Padang. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian PKM bertajuk “Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Psychological First Aid: Pendampingan Trauma Healing bagi Korban Banjir di Sumatera Barat” yang didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Sains Dan Teknologi Republik Indonesia, sekaligus menjadi wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian kepada masyarakat dan dijadwalkan berlangsung pada 24–28 Desember 2025.

Dalam kegiatan tersebut, sekitar 50 anak mengikuti sesi trauma healing dengan berbagai media ekspresif seperti puzzle, kertas origami, dan mewarnai gambar. Aktivitas ini dirancang untuk membantu anak mengekspresikan emosi, menurunkan kecemasan, serta memulihkan rasa aman pascabencana banjir. Hadir pula Lurah Kelurahan Lapai, para RT dan RW, serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Nanggalo yang memberikan dukungan moral terhadap pelaksanaan kegiatan. Pada kesempatan yang sama, tim juga membagikan meja belajar dan makanan bergizi kepada anak-anak sebagai bentuk kepedulian terhadap pemenuhan kebutuhan belajar dan gizi mereka di masa pemulihan.

Tim pelaksana terdiri dari dosen Bimbingan Konseling Islam Fakultas Agama Islam, dibantu tenaga kependidikan Fakultas Agama Islam, serta mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) FAI UM Sumatera Barat. Salah satu anggota tim PKM, Thaheransyah, S.Sos.I., M.A., menjelaskan bahwa dukungan psikososial bagi anak-anak terdampak bencana sangat penting untuk menghadirkan kembali rasa aman di tengah situasi yang tidak menentu. “Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan secara emosional ketika terjadi bencana. Trauma healing/Psikososial ini bertujuan mengembalikan rasa aman, mengurangi kecemasan, serta membantu mereka mengekspresikan pengalaman traumatis dengan cara yang sehat dan menyenangkan. Kami berharap kegiatan ini dapat mempercepat pemulihan psikologis mereka,” ujarnya.

Secara bersamaan, tim PKM Psychosocial Support UM Sumatera Barat lainnya juga bertugas di Sekayan Paku, sebagai bagian dari perluasan jangkauan layanan kepada masyarakat terdampak banjir di wilayah Sumatera Barat. Melalui program berbasis Psychological First Aid ini, UM Sumatera Barat berupaya membantu pemulihan psikologis penyintas banjir sekaligus memperkuat resiliensi individu dan komunitas di daerah rawan bencana, sejalan dengan misi kampus untuk hadir di tengah masyarakat pada situasi darurat kemanusiaan. – Rey