HUMAS UM SUMBAR - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat yang tergabung dalam Tim Relawan Aksi Kemanusiaan bersama-sama turun ke lokasi bencana gempa bumi di kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat. Tim Relawan sudah berada dilokasi bencana sejak tanggal 27 Februari 2022, dan hingga saat ini masih aktiv membantu warga dalam pemulihan.

“Kami bergabung dengan relawan yang sudah ada di sini. Di sini kami telah berdiskusi dengan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait pemetaan daerah yang bisa dikatakan zona merah. Zona merah yang kami maksud adalah daerah-daerah yang belum bisa bisa ditempati kembali karena masih berpotensi ada pergerakan lagi,” ujar Huzaifah, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum UM Sumatera Barat, saat dihubungi melalui telepon Senin, (7/3).

Baca Juga : UM Sumatera Barat Kunjungi Mahasiswa Korban Gempa Di Pasaman

Huzaifah menyampaikan, tim yang dia pimpim saat ini berasal dari perwakilan unit kegiatan mahasiswa yang ada di Fakultas Hukum UM Sumatera Barat seperti Mapala, BEM dan IMM. Selain itu tim relawan tersebut juga melakukan aksi penggalangan dana untuk disalurkan dalam aksi tanggap kemanusiaan, ia menambahkan bahwa relawan dibagi dalam dua tim. Tim pertama melakukan aksi tanggap darurat dan tim kedua melakukan pemulihan trauma healing.

“Tim tanggap darurat sudah melakukan survey dan pemetaan lokasi korban bencana gempa seperti di Timbo Abu, Kajai dan Tigo Simpang, menurut data survey banyak rumah warga yang rusak di daerah ini. Selain itu kami juga melakukan evakuasi terhadap ibu hamil yang hendak melahirkan dalam waktu dekat agar segera sampai di fasilitas Kesehatan,” jelas Huzaifah.

Huzaifah melanjutkan,  kondisi masyarakat di lokasi bencana saat ini terkendala dengan tempat tinggal yang rusak dan roboh pasca bencana, yang hancur itu rumah masyarakat bukan ekonomi masyarakat. Maka dari itu harapan kita semua agar Pasaman segera bangkit dengan membuat hunian sementara bagi warga yang rumahnya rusak tersebut.

Baca Juga : Dosen Pasca Sarjana UM Sumatera Barat Kunjungi Anak Korban Longsor Di Malampah

Saat ini kita berupaya kembalikan siklus perekenomian warga agar segera pulih seperti sediakala.  Warga yang terdampak memiliki sawah, ladang, dan kebun yang bisa membantu percepatan gerak  roda perekonomian tapi terkendala dengan tempat tinggal yang tidak ada, terang Huzaifah lagi.

BEM Fakultas Hukum UM Sumatera Barat mengajak masyarakat yang ingin membantu saudaranya yang terdampak bencana agar memberi bantuan yang bisa digunakan untuk membangun hunian sementara yang layak. Untuk itu diperlukan material bahan bangunan seperti seng, kayu, papan dan perelengkapan pertukangan.

“Realisasi bantuan bangunan bisa sampai 7 bulan. Hal itulah yang menjadi halangan. Perlu kita pikirakan bahwa sebentar lagi bulan puasa. Apakah pada bulan puasa warga akan hidup di tenda-tenda pengungsian? Inilah yang kita upayakan agar warga punya tempat tinggal sementara yang layak,”ujarnya.

Dihubungi secara terpisah, Dekan Fakultas Hukum UM Sumbar, Dr. Wendra Yunaldi, SH., MH mengatakan bahwa aksi kemanusiaan yang dilakukan mahaiswanya tersebut didukung penuh oleh pihak kampus. Aksi ke daerah bencana gempa itu adalah bentuk kepedulian Civitas Akademika Fakultas Hukum UM Sumatera Barat terhadap korban bencana alam gempa bumi di kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.

“Tim Relawan Aksi Kemanusiaan Mahasiswa Fakultas Hukum UM Sumatera Barat ini diturunkan sebagai utusan kampus. Kehadiran mereka di lokasi bencana bertujuan untuk membantu proses pemulihan warga yang terdampak bencana. Selain itu juga menyalurkan bantuan yang dikumpulkan bersama-sama. Kita berharap ini bisa membantu saudara kita di kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat bisa segera pulih.”ujar Wendra Yunaldi.

-Il-