Humas UM Sumatera Barat – Dinas Kesehatan kota Bukittinggi sosialisasikan bahaya narkotika dan HIV/AIDS pada mahasiswa kampus III Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat, Senin (24/10) di Convention Hall Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag.

Berdasarkan data, kasus tertinggi HIV/AIDS di kota Bukittinggi merujuk pada usia produktif 15 hingga 49 tahun. Hal ini terjadi akibat dampak dari perilaku beresiko yang mereka lakukan, terutama oleh kalangan remaja. Oleh sebab itu dalam mengambil langkah preventif atau pencegahan, Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi sampaikan sosialisasi dan informasi menyeluruh pada semua lapisan masyarakat termasuk mahasiswa.

Rektor UM Sumatera Barat Dr. Riki Saputra, MA melalui Wakil Rektor III Moch. Abdi, SE., MM mengucapkan terimakasih pada Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi yang sudah memilih dan menjadikan kampus ini sebagai tujuan kegiatan dalam usaha memaksimalkan kesehatan masyarakat, dalam hal ini HIV/AIDS dan Napza.

Kegiatan ini menjadi sesuatu yang monumental bagi kita, saat mengetahui hal baru yang belum kita ketahui sebelumnya. Kita berharap semoga mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini dapat menyampaikan dan berbagi ilmu baru pada lingkungan sekitar, ungkap Abdi.

Kami sangat mengapresiasi dan bisa merasakan manfaat besar dalam kegiatan ini terutama bagi generasi muda. Insya Allah kegiatan serupa dapat kembali kita laksanakan dikemudiaan hari tutur Abdi mengungkapkan.

Sementara itu Misdar, A.Md. Keb Wasor TB HIV Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi ucapkan terimakasih pada UM Sumatera Barat yang sudah memfasilitasi acara ini. Sebagai ujung tombak Dinas Kesehatan berkewajiban dalam menyampaikan upaya pencegahan dan pengendalian napza serta HIV/AIDS di Kota Bukittinggi.

Dilihat dari data yang kami himpun, kasus terbesar terjadi pada usia produktif seperti mahasiswa. Semoga apa yang nanti kami sampaikan dapat diterima dengan baik, dan mahasiswa yang hadir dapat menyampaikan pesan kami pada keluarga,  teman, dan kelompok masyarakat agar terhindar dari penularan virus berbahaya ini, ungkapnya mengakhiri.

Setelah sosialisasi HIV/AIDS dan Napza selesai, kegiatan dilanjutkan dengan tes skirining HIV kepada seluruh peserta.

Frans Fradinen