Anggota DPR RI, Athari Gauthi Ardi, Gelorakan Semangat Wisudawan UM Sumatera Barat Ke 71
Humas UM Sumatera Barat – Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat gelar wisuda ke-71. Prosesi yang sangat sakral bagi mahasiswa ini diikuti sebanyak 543 orang wisudawan yang digelar selama dua hari Sabtu, 5 November 2022 dan Minggu, 6 November 2022 di Convention Hall Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif Kampus 1 UM Sumatera Barat.
Rektor UM Sumatera Barat Dr. Riki Saputra, MA dalam sambutannya menyampaikan, kami atas nama Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat mengembalikan putra putri bapak ibu kembali pada pangkuan, apakah mereka akan kembali kerumah atau mencari udara segar terbang ke angkasa mengejar cita-citanya.
Saya ucapkan selamat pada wisudawan wisudawati semoga ilmunya berkah dan bermanfaat, semoga cepat dapat pekerjaan dan apa yang di inginkan segera tercapai. Mari kita syukuri dan selalu senantiasa bersyukur dalam suka dan duka karena itu adalah sikap paling optimis untuk meraih masa depan cerah dan gemilang. Singkirkan fikiran pesimis dan takut, sebab itu akan menjadi sebuah do’a, maka dari itu sampaikanlah do’a yang baik untuk diri kita, teman, saudara, tetangga, dan keluarga, marilah kita bersikap positif, ajak Riki Saputra.
Beliau menambahkan, bagi yang selalu berfikir positif akan selalu ada jalan keluar di setiap persoalan, dan sebaliknya mereka yang berfikiran negatif tidak akan menemukan jalan keluar. Selain itu fikiran positif akan membentuk watak dan pemikiran kolaboratif.
Sebentarlagi tepatnya 18 November 2022 UM Sumatera Barat menginjak usia ke 67 tahun, para pendahulu sudah meletakan pondasi, tinggal kita melanjutkan perjuangan mereka kearah yang lebih baik. Dalam hal ini UM Sumatera Barat merupakan tempat menuntut ilmu, meneliti, dan mengabdi, itulah jati diri UM Sumatera Barat yang sesungguhnya, ungkap Riki Saputra.
Pesan kami pada wisudawan dan wisudawati jangan pernah berhenti belajar, sebab orang pintar hanya dimiliki oleh masa lalu, sedangkan masa depan dimiliki oleh orang yang selalu belajar. Kepada wisudawan diharapkan agar kreatif dalam menciptakan peluang karena negara maju diciptakan oleh sumber daya manusia yang kreatif maka tetaplah selalu optimis dalam berjuang, ucap Riki Saputra berpesan.
Ditempat yang sama Kepala LLDIKTI Wilayah X Afdalisma SH., M.Pd mengatakan wisuda adalah gerbang masa depan untuk mengarungi samudra dunia kerja yang akan jadi kebanggaan diri sendiri, keluarga, dan alamamater.
Perguruan tinggi mengambil peranan yang sangat penting dalam mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk berkontribusi dalam usaha menciptakan ekosistem berkolaborasi. Kita menyadari pada hakikatnya perguruan tinggi memiliki peran langsung dalam pengembangan ekonomi dan teknologi, perguruan tinggi diharapkan mampu memainkan perannya dalam meningkatkan kinerja nasional jadi lebih produktif dalam sumber daya manusia.
Saya yakin UM Sumatera Barat mampu meningkatkan kompetensi Dosen dan Mahasiswa sesuai dan mengikuti perjalan dinamika, dan kami meyakini UM Sumatera Barat akan semakin maju dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berkemajuan, ungkap Afdalisma.
Disamping itu Gubernur Provinsi Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, SP dengan bangga mengatakan wisuda pada hari ini jadi momentum yang sangat berarti, sebab bertambahnya jumlah orang-orang hebat di Sumatera Barat, meningkatnya kualitas sumber daya manusia di Sumatera Barat yang pada masa sekarang atau masa depan sangat kita butuhkan SDM yang berkualitas untuk masa depan Indonesia emas pada tahun 2045.
Orang yang mampu menghadapi masa yang akan datang dengan penuh kompetitif adalah dia yang memiliki komptensi sebagai SDM yang berkualitas dan bisa diandalkan. Dalam rangka menjawab masa depan yang jadi harapan tersebut, tidak ada pilihan lain selain menggantungkan harapan pada pemuda. Maka kita harus meningkatkan kompetensi dan daya saing dengan cara mahasiswa dan perguruan tinggi harus hadir dengan kreatifitas, tidak cukup hanya dengan pengetahun yang di dapatkan dalam ruangan, namun harus memikirkan sesuatu yang baru dalam inovasi untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Disinilah letak perbedaan kita orang cerdas, kata Mahyeldi.
Kita perlu hadirkan inovasi dan alternatif solusi terhadap permasalahan yang ada disekitar. Inovasi hadir ketika seseorang memiliki ideaslisme dan mengikuti relitas di masyarakat sebagai solusi meghadapi permasalah tersebut, tambahnya.
Kepada wisudawan Mahyeldi berpesan untuk menjadi sarjana penggerak, pelopor kebangkitan dan kemandirian, serta pergerakan dalam inovasi, insya Allah peran sarjana dapat dibanggakan ditengah masyarakat, tuturnya.
Anggota DPR RI Athari Gauthi Ardi dalam orasi ilmiahnya dengan tema “Peranan Pemuda Dalam Pembangunan” menyampaikan, kita sebagai pemuda punya tanggung jawab berperan aktif dalam pembangunan negara ini, sebab hal tersebut sudah di amanatkan dalam UUD 1945 dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara adil dan sejahtera. Maju dan adil berdasarkan Pancasila.
Diera digital kita harus mampu melihat dan berfikir untuk 10 tahun kedepan sebagi anak muda, kita punya adat istiadat merantau untuk mencari ilmu sejauh-jauh dan sebanyak-banyaknya, tetapi jangan lupa kembali untuk membangun kampung halaman dalam berbagai bidang. Sebagai generasi muda kita harus mampu bersinergi dengan generasi sesudah kita dan sebelum kita agar impian pendiri bangsa bisa tercapai, ungkapnya.
Kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya mempengaruhi, tapi sudah menjadi kebutuhan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Beruntung rakyat Indonesia cepat tanggap dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat ini, dimana sebagian besar masyarakat tidak lagi gagap teknologi khususnya berbasis internet yang telah mentransformasi kita dari sistem manual ke sistem digital, jelas Athari.
Athari melanjutkan, bayangkan jika pemuda yang baru lulus kuliah diberi kemudahan mendapat pekerjaan, dan jaminan sosial, maka ditahap inilah pembangunan itu dikatakan berhasil. Jangan terpaku pada minset kuno yang mengatakan kita adalah negara bekas jajahan yang membuat kita minder dan rendah diri. Hilangkan minset mental dijajah selama 350 tahun dari dalam diri, karena pada faktanya Indonesia dijajah hanya 40 tahun, 310 tahun lainnya Indonesia hanya dikuasi oleh perusahaan asing, maka buang jauh minset yang membodohi tersebut, tegasnya.
Jangan hanya berdiam diri melihat pembangun yang berjalan sangat cepat, jangan hanya jadi penonton dan pengamat, tapi juga jadi pelaku. Saya berharap akan ada Athari Athari berikutnya dimasa yang akan datang. Perlu di ingat bahwa orang bodoh dikalahkan dengan orang pintar, orang pintar dikalahkan dengan orang yang berbakat, namun orang berbakat dikalahkan orang yang konsisten, gigih, dan disiplin, ucap Athari membakar semangat wisudawan.
Satu kunci yang perlu di ingat bahwa kita diberi modal oleh Allah berupa kesempatan yang sama, Allah beri kita waktu yang sama. Tapi hanya satu yang membedakan, yaitu beban yang kita taruh dalam diri kita, seperti rasa takut, cemas, tidak percaya diri, menunda waktu, dan rendah diri. Ingat, yang di lihat bukan berapa kali kita jatuh, tapi berapa kali kita bangkit, tutup Athari.
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Majelisdiktilitbang PP Muhammadiyah, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan PimpinanWilayah Aisyiyah Sumatera Barat, Ketua Badan Pembina Harian UM Sumatera Barat, Ketua Ikatan Alumni UM Sumatera Barat, Senat Universitas, Pimpinan Fakultas, Lembaga, dan Civitas Akademika UM Sumatera Barat.
Frans Fradinen
Informasi
KONTAK
Alamat
Jln. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah, Padang,25172
info@umsb.ac.id
Telp
(0751) 482274