Humas UM Sumatera Barat – Saat ini, kondisi alam dan lingkungan hidup terus memburuk, mahasiswa pecinta alam (Mapala) hendaknya berperan aktif mengatasinya. Pesan itu disampaikan oleh pembina Mapala sekaligus Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat, Dr. Ir. H. Firman Hidayat, MT tatkala melepas 12 orang peserta pendidikan dasar (Diksar) ke XX, Mapala UM Sumatra Barat.

Upacara pelepasan berlangsung di lapangan kampus I UM Sumatera Barat, Senin, 7 November 2022. Selain dihadiri jajaran pengurus dan anggota Mapala, turut hadir Dekan Fakultas Kehutanan, Dekan Fakultas Ilmu Politik, Dekan Fakultas Agama Islam,  Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kehutanan, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pimpinan Komisariat Al Dinawari, Menwa, dan tamu undangan lainnya.

“Terhadap kondisi alam dan lingkungan yang terus memburuk, anggota Mapala tak boleh diam. Tetapi harus senantiasa berperan aktif menjaga, serta melestarikan alam dan lingkungan,” jelas Firman Hidayat.

Kepada peserta Diksar Mapala UM Sumatera Barat, Firman Hidayat berharap mereka nantinya menjadi kader yang cerdas, tangguh dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap alam, lingkungan, dan kemanusiaan.

Sementara itu, Ketua Umum Mapala UM Sumatera Barat, Hasanul Lutfi, dalam sambutannya mengajak peserta Diksar agar jangan pernah merasa puas dalam menuntut ilmu, serta menjadikan alam sebagai guru.

“Kita sebagai mahasiswa pecinta alam, harus mempunyai jiwa optimis untuk melestarikan alam dan lingkungan, karena alam merupakan sejatinya guru untuk semua manusia,” ujar Hasanul Lutfi.

Diksar Mapala UM Sumatera Barat berlangsung tanggal 7 hingga 13 November 2022 di Lori, Lubuak Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang yang berjarak lebih kurang 9 kilometer dari kampus I UM Sumatera Barat.

Lori merupakan kawasan hutan yang ditumbuhi oleh tanaman keras, perdu dan semak. Di sana juga ada sungai, dan tersedia aneka tumbuhan yang dapat dimakan oleh peserta Diksar ketika praktek materi survival.

Anggota Mapala UM Sumatera Barat menempuh perjalan menuju hutan Lori dengan berjalan kaki melewati jalan aspal, perkampungan, jalan setapak, hingga menyeberangi sungai dan melintasi hutan, kata Hasanul Lutfi menjelaskan.

Junita Tiara

***
Untuk Mendapatkan Informasi Terbaru Ayo Bergabung Bersama Fanpage UM Sumatera Barat

Ikuti Juga Twitter UM Sumatera Barat  

***