Membumikan Teologi Al-Ma’un dan Al-Ashr Dalam Kehidupan
Humas UM Sumatera Barat - Kiyai Haji Ahmad Dahlan dengan kemajuan berpikirnya mendirikan Muhammadiyah sebagai salah satu gerakan atau organisasi Islam terbesar di negeri ini, dasar pendirian Muhammadiyah berlandaskan pada dua sumber primer, yakni Al-quran dan Sunnah. Sejak awal berdiri fokus utama Muhammadiyah ialah menjalankan dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar yang sumbunya berasal dari QS. Ali-Imran [3] ayat 104 yang artinya : dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru pada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Kiyai Haji Ahmad Dahlan ketika mendirikan sekolah Muhammadiyah membawa spirit al-ruju’ ila al-quran wa al-sunnah. Bahkan dalam konteks tadarus Al-quran (mengaji) harus senantiasa membawa spirit tersebut sebagai bahan kontemplasi dan tadabbur untuk mengetahui lebih mendalam makna dan pesan agama yang terkandung di dalam keduanya.
Maka dapat dipastikan bahwa mengaji merupakan kebutuhan utama Muhammadiyah, tidak mungkin kita bisa kembali pada Al-quran dan Sunnah kalau kita tidak mengaji keduanya, kata dr. Agus Taufiqurrahman, SpS, M.Kes saat hadir sebagai pembicara dalam rangkaian Pengajian Kader yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tamantirto Selatan, DIY.
Dalam catatan sejarah, sepulang dari menunaikan ibadah haji Kiyai Haji Ahmad Dahlan langsung mendirikan pengajian yang diberi nama Wal-‘Ashri. Pengajian ini menjadi salah satu kegiatan paling panjang dilakukan olehnya. Para jamaahnya diajarkan berupa pemahaman Al-quran dan Sunnah secara menghunjam dan bagaimana mempraktikkan kandungannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
“Jadi pengajian ini diajarkan oleh Ahmad Dahlan kurang lebih 8 bulan termasuk ketika beliau berada di luar Jogja. Sehingga ada sejarah yang mencatat Kiyai Haji Ahmad Dahlan itu sering disebut sebagai Kiyai Wal ‘Asri,” kata Agus.
Menurut Imam Syafii yang dikutip oleh Syekh Muhammad Abduh mengatakan bahwa surat Al-‘Ashr ini secara komprehensif sudah mewakili isi dari seluruh Al-quran. Dengan membawa spirit Al-‘Ashr ini, Ahmad Dahlan menekankan kepada seluruh jamaahnya agar selalu mempergunakan waktunya dengan arif. Dengan arif mempergunakan waktu, diharapkan dapat melakukan perbuatan amal salih agar tidak sirna karena pamer dan riya sebagai akhlak tercela dalam agama Islam.
Setelah itu, Ahmad Dahlan mengajarkan ihwal surat Al-ma’un, surat ini diajarkan selama 3 bulan kepada santri-santrinya. Sampai mereka merasa bosan menerima pengajaran dari gurunya berupa surat Al-ma’un. Bagi santrinya, tentu sudah hafal diluar kepala surat Al-ma’un yang jumlahnya hanya ada 7 ayat. Maka Kiyai Haji Ahmad Dahlan memberi pertanyaan kepada santrinya yang membuat santrinya itu tidak bisa menjawab, “Apakah kamu sudah mengamalkan seluruh isi dari surat Al-ma’un?”
Kalau membaca Al-Qur’an tidak dengan spirit untuk dipahami, maka tidak akan mengerti apa maksud dari ayat yang dibaca. Artinya makna membaca itu harusnya memahami apa yang dibaca. Persyarikatan Muhammadiyah telah tampil berkeunggulan adalah manifestasi dari peran di dalam membumikan teologi Al-ma’un dan Al-ashr. Spiritnya dengan senantiasa beramal saleh dan saling kenal mengenal lintas keberagaman.
Muhammadiyah sekarang tentu sudah dikenal oleh banyak masyarakat sebagai gerakan Islam yang bergerak dalam satu garis edar dengan perpaduan kedua surat di atas. Spirit itulah yang menjadikan Muhammadiyah bertahan hidup dan makin besar dengan menyebarkan energi positif dan energi kebajikan untuk sesama masyarakat semesta.
Muhammadiyah berkeunggulan ini perpaduan dari teologi Al-ma’un dan Al-ashr, yakni selalu bergerak dalam beramal saleh. Dan nampaknya spirit Al-ma’un dan Al-ashr atau spirit memperbanyak amal sholeh dan keunggulan ini harus terus kita ajarkan di persyarikatan.
(*)
Artikel ini sudah terbit di Suara Muhammadiyah
Agus Taufiqurrahman, SpS, M.Kes adalah ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana.
***
Untuk Mendapatkan Informasi Terbaru Ayo Bergabung Bersama Fanpage UM Sumatera Barat
Ikuti Juga Twitter UM Sumatera Barat
***
Informasi
KONTAK
Alamat
Jln. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah, Padang,25172
info@umsb.ac.id
Telp
(0751) 482274