info@umsb.ac.id 0823 8497 0907

Tabayun di Era Informasi

Oleh: Humas UM Sumbar   |   Kamis,25 Mei 2023 10:32:00
Dibaca: 14029 kali
Foto oleh Pixabay: https://www.pexels.com

Humas UM Sumatera Barat - Pada masa ini arus informasi begitu deras menghampiri kita semua. Dari ratusan atau mungkin ribuan informasi yang masuk ke kita mungkin beberapa saja yang sempat kita baca dan cermati. Juga dari informasi-infomasi tersebut banyak kandungan yang isinya bermanfaat dan juga banyak yang hoax / berita bohong, adu domba dan seterusnya.

Sikap hati-hati dan tabayun adalah sikap bijak menghadapi derasnya informasi tersebut. Tentu sebagai seorang muslim, kita tidak pantas untuk ikut menyebarkan informasi negatif, yaitu informasi berupa hoax, ghibah dan adu domba serta pornografi.

Terlebih pada momen menjelang tahun politik 2024 kita dihadapkan pada banyak informasi yang berseliweran yang tidak jelas kebenarannya. Dan bahkan menjelek-jelekkan tokoh-tokoh tertentu. Semua tokoh dijelekkan oleh kelompok yang berseberangan dengan dia. Maka ketika kita tidak mempunyai keyakinan terhadap kebenaran informasi yang datang, Allah Ta’ala melarang kita untuk mengikutinya. Sebagaimana dalam Surat Al-Isra ayat 36 yang artinya ; Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Terkadang, bahkan sering informasi yang sampai ke kita akan memunculkan rasa tidak senang, rasa benci dan rasa permusuhan kepada orang lain. Hal ini dapat memecah belah umat. Kalau umat sudah berpecah belah, anak bangsa saling membenci satu sama lain dan bermusuhan maka energi akan habis untuk keperluan itu. Umat dan bangsa akan menjadi lemah. Jika lemah maka akan sangat susah untuk membangun peradaban dan pembangunan.

Maka ketika ada berita yang datang ke kita, Allah ta’ala memerintahkan kita untuk cek dan ricek, kita teliti kebenarannya/tabayun. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-hujurat ayat 6 ; Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Kita berlatih untuk berhati-hati dalam mencerna informasi. Dan juga berhati-hati ketika mau menyebarkannya. Tidak setiap informasi yang datang kemudian kita bagikan ke orang lain atau group. Sebagaimana tidak setiap yang kita dengar, kita sampaikan ke yang lain. Orang yang bermudah-mudah meng-share informasi/berita yang sampai kepadanya dikhawatirkan akan terjerumus ke dalam kedustaan.

Islam agama yang mulia ini mengajarkan kepada kita untuk membiasakan berkata benar. Karena perkataan benar akan mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan ke dalam surga. Sebaliknya kita hindari untuk berkata bohong, karena berkata bohong akan mengantarkan kepada keburukan atau kejahatan. Dan keburukan akan mengantarkan ke neraka. Sebagaimana Hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ; Berpegang-teguhlah dengan kebiasaan berkata benar. Sesungguhnya berkata benar mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan ke surga. Seseorang yang selalu berkata benar, maka ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang benar. Dan, jauhilah kebohongan. Sesungguhnya kebohongan mengantarkan kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan ke neraka. Seseorang yang biasa berbohong, maka ia akan ditulis di sisi Allah sebagai pembohong.

Sebagai kesimpulannya, begitu derasnya informasi yang datang ke kita, maka kita perlu selektif memilih informasi yang bermanfaat dan prioritas bagi kita. Jika yang datang adalah informasi yang tidak jelas kebenarannya maka kita mencoba untuk meneliti, cek dan ricek. Jika kita tahu informasi yang datang tidak benar atau hoax, maka kita nasehati dan sampaikan ke pengirimnya supaya menjadikan peringatan. Namun jika kita tidak punya waktu untuk itu, maka diamnya kita akan lebih menyelamatkan. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi ; Barangsiapa yang diam, dia selamat.

Wallahu a’lamu bishshawab. Nashrun minallahi wa fathun qarib.

Ditulis oleh : Tito Yuwono

Artikel ini sudah terbit di Suara Muhammadiyah

SHARE :

Informasi

KONTAK

Alamat

Jln. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah, Padang,25172

Email

info@umsb.ac.id

Telp

(0751) 482274