info@umsb.ac.id 0823 8497 0907
WhatsApp Logo

Nasib Orang Sakratul Maut, Bahagia atau Mengerikan?

Oleh: Humas UM Sumbar   |   Senin,15 Juli 2024 01:53:00
Dibaca: 606 kali

Oleh Dr. Firdaus, M.H.I.
(dosen Ilmu Falak Prodi Hukum Keluarga  FAI UM Sumbar)

Humas UM Sumatera Barat – Setiap orang pasti akan merasakan sakratul maut. Lantas apa itu sakratul maut? Dari berbagai makna dapat disimpulkan bahwa sakratul maut merupakan kondisi seseorang dalam keadaan kritis antara hidup dan mati. Di mana alam yang ia rasa sudah berbeda, apa yang ia lihat, dengar dan rasakan tidak lagi sama dengan kita yang berada di sisi-Nya.

Kalimat sakratul maut terdapat dalam Al Quran Surat Qaaf ayat 19 yang berbunyi : “(Seketika itu) datanglah sakratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak engkau hindari”.

Ayat tersebut dapat dimaknai dan ditafsirkan, bila telah datang sakratulmaut, terbukalah kenyataan yang sebenarnya dan timbullah keyakinan akan datangnya hari kebangkitan; sakratulmaut benar-benar membuka tabir, yang selalu mereka hindari. Sekarang bagi mereka tidak ada tempat berlindung atau pelarian lagi. Dalam hadis yang sahih juga diterangkan, Nabi Muhammad ketika menghadapi ajalnya bersabda, “Sub?aanallah, Mahasuci Allah, sesungguhnya sakratulmaut ini mengandung kedahsyatan.”

Maka sejalan dengan makna tersebut, nasib orang sakratulmaut maut ada dua; membahagiakan dan menyedihkan bahkan mengerikan. Adapun yang membahagiakan, yakni orang yang istiqamah mengetahui bahwa dia masuk surga (QS Fussilat ayat 30). Sementara adapun yang mengerikan sebelum mati sudah (ditutuh) dipukul oleh banyak malaikat muka dan belakangnya betapa sakitnya badan (tak terbada) QS Al-Anfaal ayat 50. Sebagai orang beriman siapkan modal hadapi kematian dengan istiqamah beragama.

 

SHARE :

Informasi

KONTAK

Alamat

Jln. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah, Padang,25172

Email

info@umsb.ac.id

Telp

(0751) 482274