Kalender Hijriah Global Tunggal : Menghapus Batasan, Menyatukan Ibadah
Oleh: Dr. H. Firdaus, M.H.I.
(Dosen Ilmu Falak Prodi Hukum Keluarga FAI UM Sumbar)
Humas UM Sumatera Barat - Kalender Hijriah yang dihitung berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi dengan 'setia dan menawan' telah menjadi penanda waktu penting dalam sejarah dan kehidupan umat Islam. Namun selama ini umat Islam menghadapi tantangan besar dalam menyepakati penanggalan Hijriah di seluruh dunia. Perbedaan metode dalam menentukan awal bulan Hijriah seringkali menyebabkan ketidaksesuaian dalam perayaan hari besar Islam, puasa, dua hari raya dan ibadah lainnya. Kali ini akan dibahas mengenai urgensi untuk memiliki Kalender Hijriah Global Tunggal yang menyamakan tanggalan di seluruh dunia, serta landasan ayat-ayat Al-Qur'an dan Sunnah yang mendukung pentingnya penyatuan tersebut.
Kalender Hijriah dan Pentingnya Penyatuan
Kalender hijriah merupakan kalender kalender lunisolar yang digunakan untuk menentukan tanggal-tanggal penting dalam Islam, seperti Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha. Metode penentuan awal bulan baru seringkali berbeda-beda, bergantung pada metode hisab (perhitungan astronomi) atau rukyah (pengamatan bulan). Perbedaan tersebut dapat menyebabkan ketidakselarasan dalam perayaan dan pelaksanaan ibadah di berbagai belahan dunia.
Sebagai contoh, Ramadan mungkin dimulai pada tanggal yang berbeda di berbagai negara, meskipun menurut kalender Masehi, tanggal yang sama berlaku untuk semua orang. Hal ini dapat mengakibatkan perbedaan dalam pelaksanaan ibadah dan perayaan hari-hari besar, yang seharusnya menjadi momen kesatuan umat Islam.
Dalam Al-Qur'an Surat Yunus ayat 5, Allah SWT berfirman tentang pentingnya penentuan waktu dengan jelas yang berbunyi “Dia-lah yang menjadikan matahari sebagai penerang (dengar sinarnya) dan bulan bercahaya, dan ditentukan tempat-tempat berlalunya bulan, agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu”.
Ayat tersebut menegaskan, perhitungan waktu dalam Islam harus dilakukan dengan menggunakan sistem yang telah ditetapkan Allah SWT. Dalam hal ini, penentuan bulan dan tahun merupakan bagian dari sistem ilahi yang harus dipatuhi.
Kemudian Rasulullah juga memberikan petunjuk tentang tata cara menentukan awal bulan. Dalam sebuah hadist, beliau bersabda : “Berpuasalah kamu karena melihat bulan (baru) dan berbukalah kamu juga karena melihat bulan (baru) dan jika kamu tidak melihat bulan maka genapkanlah bilangan Sya'ban menjadi 30 hari.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis tersebut menunjukkan pentingnya pengamatan bulan dalam menentukan awal bulan baru, tetapi juga memberikan alternatif jika bulan tidak terlihat yaitu dengan perhitungan (hisab).
Tantangan dalam Menyepakati Kalender Hijriah
Dalam praktiknya, tantangan menyepakati kalender Hijriah global tunggal muncul dari perbedaan metode dalam hisab dan rukyah. Beberapa negara menggunakan metode astronomi akurat, sementara yang lain bergantung pada pengamatan bulan secara langsung. Selain itu perbedaan zonasi waktu dan kondisi meteorologi juga mempengaruhi kemampuan melihat bulan baru. Perbedaan ini menyebabkan ketidakselarasan pelaksanaan ibadah dan perayaan hari-hari besar. Sebagai contoh, Idul Fitri dan Idul Adha sering kali dirayakan pada tanggal berbeda di negara-negara berbeda, yang menciptakan kebingungan dan ketidakharmonisan di antara umat Islam.
Manfaat Kalender Hijriah Global Tunggal
Memiliki Kalender Hijriah Global Tunggal yang menyamakan tanggalan di seluruh dunia akan membawa banyak manfaat, di antaranya kesatuan umat islam, konsistensi dalam ibadah serta efisiensi dan koordinasi. Kesatuan umat Islam di sini berarti akan memperkuat rasa persatuan antara umat Islam global, memfasilitasi perayaan bersama dan menyederhanakan perencanaan ibadah.
Kemudian dengan tanggal yang sama di seluruh dunia, pelaksanaan ibadah seperti puasa dan haji akan menjadi lebih seragam, mengurangi kebingungan dan perbedaan dalam pelaksanaannya. Serta dengan memiliki menyamakan tanggalan ini, koordinasi internasional dalam acara-acara Islam seperti kongres, seminar dan pertemuan lainnya akan menjadi lebih mudah jika kalender hijriah dapat disepakati secara global.
Langkah Menuju Kalender Hijriah Global Tunggal
Guna mewujudkan Kalender Hijriah Global Tunggal, beberapa langkah yang perlu diambil yakni kolaborasi Internasional di mana umat Islam di seluruh dunia harus bekerja sama dalam menyepakati metode penentuan awal bulan yang dapat diterima secara global. Ini mungkin melibatkan penggunaan teknologi canggih untuk perhitungan astronomi yang lebih akurat.
Kemudian standardisasi metode yang menetapkan metode hisab konsisten dan dapat diterima mayoritas umat Islam. Hal ini memerlukan diskusi dan consensus antara berbagai lembaga keagamaan dan ilmuwan. Selanjutnya pendidikan dan sosialisasi, yang mana ada edukasi tentang pentingnya kalender tunggal dan cara serta penerapannya harus dilakukan di tingkat komunitas untuk mendapatkan dukungan luas dari umat Islam.
Sehingga dapat disimpulkan, penerapan Kalender Hijriah Global Tunggal yang menyamakan tanggal di seluruh dunia merupakan langkah penting memperkuat kesatuan umat Islam dan meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan ibadah. Dengan merujuk pada ayat-ayat Al-Qur'an dan Sunnah, dapat dipahami penentuan waktu adalah aspek penting dalam sistem Islam. Meskipun tantangan dalam implementasinya ada, upaya menuju penyatuan kalender Hijriah global adalah langkah maju yang signifikan bagi umat Islam di seluruh dunia.
Informasi
1
Seleksi Pesertsa KIP-K
19 Juli 2022KONTAK
Alamat
Jln. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah, Padang,25172
info@umsb.ac.id
Telp
(0751) 482274