Mewujudkan Keluarga Harmonis dengan Manajemen Konflik yang Bijak
Oleh: Dr. Firdaus, M.H.I.
(Dosen prodi Hukum Keluarga FAI UM Sumbar)
Keharmonisan dalam keluarga adalah impian setiap pasangan. Namun tidak jarang konflik muncul dan menguji kebersamaan. Kendati demikian, konflik dalam rumah tangga merupakan hal yang biasa terjadi, tetapi bagaimana konflik tersebut dikelola menjadi kunci keberhasilan dalam mempertahankan keharmonisan keluarga.
Sebagaimana mengutip ucapan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Profesor Bustanuddin Agus dalam kuliah umum yang mengatakan "Rumah tangga jangan sampai tangga-tangga", maksud tangga-tangga dalam bahasa Minang, idealnya jika ada konflik harus pintar menyikapinya.
Seandainya jika terjadi konflik di dalam keluarga perlu manajemen konflik yang lihai guna terwujudnya keluarga yang penuh kedamaian, kasih sayang, dan keberkahan. Berikut beberapa langkah manajemen konflik dan contoh penyelesaian konflik dalam rumah tangga:
- Komunikasi yang baik
Hal ini merupakan langkah penting guna komunikasi yang efektif. Mendengarkan secara aktif tanpa memotong pembicaraan pasangan dan menggunakan bahasa yang sopan serta tidak menyerang adalah kunci untuk membuka jalan menuju pemahaman yang lebih baik.
- Identifikasi masalah
Menemukan akar masalah tanpa menyalahkan pihak tertentu adalah langkah selanjutnya. Fokuslah pada solusi daripada kesalahan masa lalu, sehingga semua pihak merasa didengar dan dihargai.
- Empati dan pengertian
Penting untuk memahami sudut pandang pasangan atau anggota keluarga. Menunjukkan rasa peduli terhadap perasaan mereka membantu menciptakan lingkungan yang lebih empatik dan penuh pengertian.
- Berkompromi
Mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak adalah esensial. Hindari sikap keras kepala atau egois, dan berusahalah untuk mencapai kesepakatan yang adil.
- Melibatkan Pihak Ketiga (Jika Diperlukan)
Jika konflik sulit diselesaikan, melibatkan pihak ketiga yang dipercaya, seperti ulama, konselor keluarga, atau mediator dapat menjadi solusi. Yang terpenting adalah niat dari semua pihak untuk menyelesaikan konflik.
- Doa dan ibadah bersama
Menguatkan hubungan spiritual dengan berdoa dan beribadah bersama dapat memperkuat kebersamaan. Mengajak keluarga untuk shalat berjamaah atau mendengarkan ceramah bersama dapat menciptakan kedekatan emosional.
Contoh Penyelesaian Konflik dalam Rumah Tangga
- Konflik Finansial
Masalah : Salah satu pasangan merasa pengeluaran terlalu boros. Dapat diselesaikan dengan duduk bersama untuk membuat anggaran keluarga, transparansi dalam pendapatan dan pengeluaran, serta menentukan prioritas kebutuhan bersama.
- Konflik Waktu Bersama
Masalah: Pasangan merasa kurang diperhatikan karena kesibukan kerja. Dapat diselesaikan dengan buat jadwal khusus untuk waktu keluarga, seperti makan malam bersama atau akhir pekan, dan komunikasikan kebutuhan emosional dengan jelas.
- Konflik Pengasuhan Anak
Masalah: Perbedaan pandangan dalam mendidik anak. Dapat diselesaikan dengan mendiskusikan pendekatan pengasuhan yang sesuai dengan nilai keluarga, sepakati aturan dan tanggung jawab bersama, serta konsultasikan dengan ahli jika diperlukan.
- Konflik dengan Keluarga Besar
Masalah: Ketegangan antara pasangan dan keluarga besar. Dapat diselesaikan dengan menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan dengan keluarga besar, komunikasikan masalah dengan sopan dan tegas, serta cari solusi yang tidak merugikan hubungan dengan keluarga besar.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip di atas, konflik dalam keluarga dapat diatasi dengan cara yang mendukung keharmonisan dan keberlanjutan keluarga sakinah. Mari bersama-sama menciptakan keluarga yang lebih bahagia dan harmonis!
Informasi
KONTAK
Alamat
Jln. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah, Padang,25172
info@umsb.ac.id
Telp
(0751) 482274