Ikan Bilih dan Bendungan Ombilin : Ketika Pembangunan Mengabaikan Kehidupan
Oleh : Agnostik Jannah Presiden Mahasiswa (Presma) UM Sumatera Barat
Dalam beberapa tahun terakhir, nelayan di sekitar Danau Singkarak menghadapi kenyataan pahit : populasi ikan bilih yang semakin menyusut. Bukan karena musim, bukan pula karena alat tangkap yang usang—melainkan karena akumulasi sampah yang mengendap di dasar danau. Ironisnya, penyebab utama diduga berasal dari bendungan di dekat Jembatan Ombilin yang justru menghalangi aliran limbah keluar dari danau. Bendungan ini hanya mengalirkan air bersih untuk kepentingan PLTA, tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap ekosistem dan mata pencaharian masyarakat lokal.
Sisa-sisa limbah yang tertahan menutupi area dasar danau, tempat ikan bilih biasa berkembang biak. Akibatnya, populasi ikan bilih terancam punah, dan nelayan kehilangan sumber penghidupan mereka. Lebih menyedihkan lagi, keluhan masyarakat telah berulang kali disampaikan kepada pemerintah, namun tak kunjung mendapat tanggapan.
Di sinilah letak persoalan mendasar: pembangunan yang mengabaikan analisis dampak lingkungan, dan pemerintahan yang gagal menjalankan fungsinya sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. DPRD dan Gubernur Sumatera Barat seharusnya menjadi garda terdepan dan berperan sangat krusial dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Namun, ketidakmampuan dalam merespons isu ini justru mencerminkan lemahnya implementasi nilai-nilai Pancasila—khususnya keadilan sosial dan kebijaksanaan dalam musyawarah.
Pancasila bukan sekadar simbol; ia adalah kompas moral bangsa. Ketika pemerintah daerah gagal menjamin keadilan dan kesejahteraan, maka mereka telah menyimpang dari kompas itu. Untuk itu hendaknya DPRD dan Gubernur Sumatera Barat segera menggelar audisi terbuka bersama masyarakat Danau Singkarak, melakukan audit lingkungan terhadap bendungan Ombilin, serta menyediakan solusi nyata bagi nelayan yang terdampak.
Sudah saatnya pemerintah berhenti saling menyalahkan. Baik DPRD, Gubernur, BUMD, maupun PLTA harus duduk bersama dan bertanggung jawab. Karena pembangunan sejati bukan hanya soal infrastruktur, tapi tentang keberpihakan pada kehidupan.
#AHD2025 #LLDIKTIWilayahX #DiktisaintekBerdampak #KampusBerdampak #HumasPTS #AnugerahHumasDiktisaintek
Informasi
KONTAK
Alamat
Jln. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah, Padang,25172
info@umsb.ac.id
Telp
(0751) 482274