info@umsb.ac.id 0823 8497 0907
WhatsApp Logo

Tertawa dan Menangis

Oleh: Humas UM Sumbar   |   Rabu,17 Desember 2025 04:19:00
Dibaca: 344 kali

Oleh : Dr. Firdaus, M.H.I (Dosen Program Studi Hukum Keluarga UM Sumatera Barat)

Al-Qur’an bukan sekadar kitab hukum atau pedoman ibadah. Ia adalah kitab kehidupan yang berbicara kepada akal, menyentuh hati, dan menghidupkan jiwa. Di antara ayat-ayat yang menyingkap sisi terdalam kemanusiaan adalah firman Allah dalam QS. An-Najm ayat 43 yang berbunyi :

“Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.”

Ayat yang singkat ini memuat pesan sangat luas bahwa emosi manusia seperti tawa dan tangis bukan sekadar reaksi spontan, tetapi bagian dari skenario Ilahi yang penuh hikmah.

Sejalan dengan itu, Surat An- Najm yang merupakan surat makiyyah yang turun pada masa awal dakwah, ketika masyarakat Quraisy tenggelam dalam kesyirikan dan keyakinan yang rapuh, dalam rangkaian ayatnya menegaskan bahwa seluruh aspek kehidupan berada dalam genggaman-Nya: hidup dan mati, kaya dan miskin, bahagia dan sedih.

Di tengah penegasan itu, Allah menyisipkan sesuatu yang sangat manusiawi: tawa dan tangis. Seolah Allah ingin berkata, “Bahkan apa yang kamu rasakan di kedalaman hatimu pun Aku yang mengaturnya.”

Makna “Allah yang Menjadikan Tertawa”

Tertawa adalah simbol kelapangan jiwa, hadiah kecil dari Allah yang membuat hidup terasa ringan. Allah menciptakan sebab-sebabnya : keberhasilan, cinta, persahabatan, rezeki, dan momen-momen sederhana yang membuat hati berbunga. Namun, Al-Qur’an mengingatkan bahwa tawa yang baik adalah tawa yang tidak melalaikan. Tawa yang tidak berubah menjadi kesombongan atau ejekan. Tawa yang tetap membuat seseorang ingat bahwa kebahagiaan adalah amanah, bukan pelarian

Makna “Allah yang Menjadikan Menangis”

Menangis bukan kelemahan. Dalam Islam, ia adalah bahasa hati yang paling jujur. Tangis bisa lahir dari kesedihan, penyesalan, kerinduan, atau rasa takut kepada Allah. Bahkan, Rasulullah SAW—manusia paling mulia—sering menangis ketika membaca Al-Qur’an atau mendoakan umatnya. Tangis adalah cara Allah melembutkan hati. Ia membersihkan jiwa seperti hujan membersihkan bumi. Melalui musibah, kehilangan, atau kegagalan, Allah mengajak manusia kembali kepada-Nya.

Dimensi Tauhid: Emosi sebagai Bagian dari Rub?biyyah Allah

Ayat ini mengajarkan bahwa emosi manusia tidak berdiri sendiri. Tawa dan tangis adalah bagian dari rub?biyyah Allah—pengaturan-Nya yang sempurna atas makhluk. Namun, manusia tetap memiliki tanggung jawab: Apakah tawa membuatnya bersyukur atau lalai? Apakah tangis membuatnya sabar atau berputus asa? Di sinilah letak ujian dan keindahan hidup.

Keseimbangan Emosi dalam Islam

Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam menyeimbangkan emosi. Beliau tersenyum kepada sahabat-sahabatnya, namun juga menangis dalam doa malamnya. Hidup memang tidak selalu cerah, dan tidak pula selalu mendung. Tawa dan tangis adalah dua warna yang membuat hidup lebih bermakna. Kesadaran bahwa keduanya berasal dari Allah melahirkan ketenangan batin. Seorang mukmin tidak terlalu larut dalam kebahagiaan, dan tidak pula tenggelam dalam kesedihan.

Relevansi di Era Modern

Di zaman ketika orang mengejar kebahagiaan instan dan menghindari kesedihan dengan segala cara, ayat ini hadir sebagai pengingat lembut: Bahwa kebahagiaan dan kesedihan sama-sama ciptaan Allah, dan keduanya mengandung hikmah. Kesedihan bukan tanda lemahnya iman. Kebahagiaan bukan bukti mutlak bahwa Allah ridha. Yang penting adalah bagaimana seseorang meresponsnya.

Dapat disimpulkan, tertawa dan menangis adalah bagian dari desain Ilahi. Allah menciptakan keduanya agar manusia mengenal dirinya, memahami kelemahannya, dan akhirnya kembali kepada-Nya. Dengan memahami ayat ini, seorang mukmin belajar untuk bersyukur saat bahagia, bersabar saat sedih, dan selalu menyandarkan hatinya kepada Allah. Karena pada akhirnya, semua rasa adalah undangan untuk mendekat kepada-Nya.

 

 

 

 

SHARE :

Informasi

KONTAK

Alamat

Jln. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah, Padang,25172

Email

info@umsb.ac.id

Telp

(0751) 482274