Fokus Dakwah Muhammadiyah 2020
[HUMAS-UMSB] Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) adakan Kuliah Umum dihari bermuhammadiyah bersama Narasumber Bapak Prof. Dr. Dadang Kahmad, M.Si selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan tema “Fokus Dakwa Muhammadiyah 2020” dan Bapak Syamsurizal, S.H.I, M.Ag. selaku Moderator.
Dalam acara pengajian tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor I dan II Universiitas Muhammadiya Sumatera Barat, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar Bapak Dr. H. Sofwan Karim Elhusain, MA, Dekan Lingkungan Kampus UMSB, Dosen dan Civitas Akademika serta para Karyawan UMSB. di Ruang VIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), pada Jum’at Pagi (14/2).
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bapak Prof. Dadang Kahmad, M.Si mengatakan, fokus tersebut antara lain ekonomi, peningkatan kualitas amal usaha, penguatan peran kebangsaan, penguatan usaha internasionalisasi. Juga saat ini tantangan Muhammadiyah ke depan adalah perlunya memperkuat dakwah di media sosial. "Harus diakui, pada bidang ini Muhammadiyah masih jauh tertinggal.
“Adapun penguatan gerakan ekonomi berjalan setelah suksesnya penguatan sektor pendidikan dan kesehatan. Sedangkan peningkatan kualitas amal usaha dan pengembangan pusat-pusat keunggulan juga akan dibarengi dengan penguatan peran kebangsaan terutama dalam demokratisasi, anti korupsi, hak asasi manusia, dan konstitusi”.
Dia menyebut, Muhammadiyah juga berusaha melanjutkan jihad konstitusi melalui keterlibatan aktif dalam proses legislasi. Selanjutnya adalah peningkatan usaha-usaha internasionalisasi melalui berbagai usaha kerjasama dan peran serta dalam forum-forum internasional. Yang kemudian akan dibarengi dengan penguatan kemandirian dan gerakan filantrofi melalui lembaga LazisMu sebagai leading unit yang dimiliki Muhammadiyah”.Ujarnya.
Lebih lanjut dia membeberkan bahwa Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa hadir dalam menyelesaikan berbagai masalah keummatan dan kebangsaan. Ke depan, Muhammadiyah dinilai perlu lebih terbuka dan menjadikan dirinya sebagai rumah bagi semua anggotanya dan wadah berhimpun bagi mereka yang berkhidmat menciptakan dan membangun Indonesia yang berkemajuan.
Adapun tantangan ke depan yang perlu dilalui adalah pada masalah kaderisasi di Muhammadiyah, terutama untuk kader ulama. Untuk itu ke depannya Muhammadiyah harus melakukan akselerasi dan diversifikasi kader Persyarikatan, termasuk kader politik. Caranya adalah dengan memperkuat perkaderan melalui empat lembaga utama yang telah dimiliki yakni pendidikan (sekolah, madrasah, perguruan tinggi, dan pesantren), keluarga Muhammadiyah, organisasi otonom (Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Tapak Suci, dan Hizbul Wathan), dan lembaga-lembaga profesi.
"Muhammadiyah perlu mempersiapkan para kadernya sebagai pelanjut kepemimpinan di Persyarikatan, umat, dan bangsa," kata dia. Pungkas Prof. Dadang Kahmad
Sedangkan menurut Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar Bapak Dr. H. Sofwan Karim Elhusain, MA, menyubutkan, Indonesia patut berbangga memiliki ormas Islam layaknya Muhammadiyah. Sepanjang pergerakannya, Muhammadiyah dinilai telah banyak berkontribusi terhadap bangsa dan agama. Hal itu sesuai dengan semangat kemanusiaan dan dakwah yang diajarkan agama.
"Muhammadiyah tidak hanya tampil sebagai perwakilan golongan ormas tertentu, tapi juga representatif keseluruhan umat Islam," Kata Sofwan Karim.
Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Kampung Kauman, Yogyakarta pada 18 November 1912 atau 8 Dzulhijjah 1330 Hijriah. Kelahiran Muhammadiyah melekat dengan sikap, pemikiran, dan langkah KH Ahmad Dahlan sebagai pendirinya, yang mampu memadukan paham Islam yang ingin kembali pada Al-Quran dan Sunnah Nabi dengan orientasi tajdid yang membuka pintu ijtihad untuk kemajuan. Hal itu dapat memberi karakter yang khas dari kelahiran dan perkembangan Muhammadiyah di kemudian hari dan yang terasa hingga kini.(Humas UMSB Padang)
Informasi
KONTAK
Alamat
Jln. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah, Padang,25172
info@umsb.ac.id
Telp
(0751) 482274