info@umsb.ac.id 0823 8497 0907

Wakil Rektor III UM Sumatera Barat Motivasi Lurah Untuk Kembangkan Potensi Wisata

Oleh: Humas UM Sumbar   |   Jumat,18 Maret 2022 09:53:00
Dibaca: 380 kali

HUMAS UM SUMBAR-Saat ini pariwisata sudah menjadi ujung tombak dalam perekonomian dengan menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke suatu daerah yang memiliki daya tarik wisata. Dengan karismanya sektor pariwisata mampu dan berperan aktiv sebagai salah satu penggerak roda perekonomian, tidak heran jika dewasa ini setiap daerah berpacu dalam pengembangan objek wisata. Akan tetapi tanggung jawab dalam mengembangkan potensi wisata tidak bisa jika hanya diserahkan pada pemerintah saja, perlu adanya kesadaran dari masyarakat umum akan potensi  pariwisata ini, salah satunya dengan membetuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)

Dalam rapat koordinasi Program Pengembangan Destinasi Wisata Melalui Kelompok Sadar Wisata yang dilaksanakan diruang rapat Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) kota Bukittinggi pada hari Kamis, (17/3) Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Bukittinggi Drs. Hendri mengatakan, Kota Bukittinggi sangat banyak memiliki potensi wisata yang belum terkelola dengan baik yang tersebar di beberapa kelurahan. Untuk membangkitkan potensi wisata ini perlu kerjasama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat sadar wisata dalam hal ini Pokdarwis yang aktiv di masing-masing kelurahan tersebut. Harapanya agar destinasi wisata yang berada dikelurahan tersebut menjadi nyaman dan menarik wisatan untuk berkunjung.

Hendri melanjutkan, rata-rata kondisi yang kita temui adalah ketakutan masyarakat akan tanahnya diambil alih pemerintah jika dijadikan lokasi objek wisata, serta perbedaan paham konsep pariwisata antara masyarakat dengan pemerintah. Maka dari itu dengan diberdayakanya Pokdarwis dapat menekan rasa takut dan perbedaan konsep itu tadi, karena dalam hal ini pemerintah bertindak sebagai pembina, pendamping, dan motivator.

Hal ini dilakukan agar semuanya bersinergi namun tidak saling memasuki, dan tidak ada istilah mengambil alih hak masyarakat. Disini kita punya batasan-batasan, dimana batasan pemerintah, pokdarwis, dan pelaku usaha, jika ketiga unsur ini bisa bersinergi disanalah dunia wisata akan hidup, tutur Hendri.

Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat Moch. Abdi, S.E., M.M yang menjadi pembicara dan motivator dalam rapat koordinasi ini menyampaikan, kondisi masyarakat Bukittinggi adalah masyarakat urban yang heterogen serta kondisi kita yang terlena dengan daya tarik wisata yang kita miliki selama ini, hingga ada yang beranggapan tidak diuruspun Bukittinggi akan tetap dikunjungi oleh wisatawan.

Meskipun tidak sepenuhnya salah, pemahaman tersebut jika dibiarkan secara perlahan namun pasti akan membunuh pariwisata itu sendiri karena konsep pariwisata adalah daya tarik. Kelemahan Pokdarwis selama ini belum memiliki titik fokus tujuan yang akan dicapai, ini yang perlu kita terangkan dan jelaskan apa titik fokus yang akan jadi pencapaian kita dalam mengembangkan sektor pariwisata di kota ini.

Abdi melanjutkan, menanggapi masalah kemajemukan penduduk perlu adanya jembatan penghubung antara pemerintah dengan masyarakat dalam hal ini niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai, serta generasi muda. Seperti yang sudah kita laksanakan di kabupaten 50 kota dan kabupaten Agam, saat itu kita disokong oleh banyak instansi pemerintahan dan masyarakat hingga destinasi wisatanya berhasil meraih peringkat 2 terbaik ditingkat nasional dalam Anugerah Pesona Indonesia.

Masyarakat sebagai Pokdarwil harus memiliki local champion/penggerak ditiap-tiap kelurahan. Dan tingkat keberhasilan program ini bergantung pada komitmen awal individu dan kelompok dalam menjalankan Pokdarwis tersebut. Dalam momen ini kita bisa menggerakan tiap-tiap kelurahan agar Pokdarwisnya saling berlomba mengembangkan potensi pariwisata bedasarkan cluster potensinya masing-masing.

Dalam hal ini bergantung pada masyarakat, jika bagi kita biasa-biasa saja maka hasilnya akan begitu-begitu saja. Namun jika kita anggap potensi wisata itu sebuah peluang besar maka hasilnya akan luar biasa jika disinerjikan dengan sepenuh hati, tutup Abdi.

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh praktisi pariwisata Sumatera Barat sekaligus Dosen Fakultas Pariwisata UM Sumatera Barat, seluruh camat Kota Bukittinggi, dan kelurahan yang berada disepanjang bibir ngarai di Kota Bukittinggi.  

Frans Fradinen

SHARE :

Informasi

KONTAK

Alamat

Jln. Pasir Kandang No. 4 Koto Tangah, Padang,25172

Email

info@umsb.ac.id

Telp

(0751) 482274